Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K, Salah Satu Contoh Pemimpin Humanis Namun Tegas Dalam Penyelesaian Konflik di Daerahnya
Laporan: Anton
Jayapura – Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K merupakan perwira yang dikenal santun dan humanis, dengan segudang prestasi. Sebelum mengemban tugas sebagai Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu S.I.K, pernah menjabat sebagai Wakapolres Nabire Polda Papua.
Sosok Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel D Tatiratu S.I.K mencerminkan pemimpin yang begitu dekat dengan masyarakat dan sering terjun langsung menangani semua permasalahan yang ada di tengah masyarakat.
Demi menciptakan situasi Kamtibmas yang Kondusif, Kompol Samuel D. Tatiratu S.I.K, banyak memberikan berbagai Inovasi dengan cara menggandeng parah tokoh yang ada di Kabupaten Dogiyai serta hadir ditengah-tengah masyarakat guna memberikan bantuan kepada setiap masyarakat yang membutuhkan.
Tidak hanya itu, Kapolres Dogiyai tersebut juga sering terjun langsung bersama personel untuk melihat secara langsung apa yang dilakukan oleh masyarakat yang ada di Kabupaten Dogiyai.
Selain menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan Kondusif di Kabupten Dogiyai, Kompol Samuel D. Tatiratu S.I.K, juga selalu mendatangi setiap TKP Pemalangan yang dilakukan oleh oknum-oknum Masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai seorang Kapolres, dirinya selalu mengedepankan langkah persuasif dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, agar terciptanya situasi yang aman dan kondusif.
Pasca Kasus Kerusuhan Pada tanggal 12 November 2022 lalu, Kepolisian Resor Dogiyai juga mengambil langkah-langkah tegas dan terukur kepada kelompok-kelompok yang yang coba mengganggu stabilitas ekonomi maupun situasi kamtibmas di Kabupaten Dogiyai.
Walau dalam mengamankan Kerusuhan Tanggal 12 November 2022, ia bersama Personel dilempari batu dan juga dipanah tetapi Kapolres dan seluruh Personel tetap bertahan.
Langkah tegas yang diambil Kapolres Dogiyai tersebut yaitu dengan mencari dan mengidentifikasi para pelaku, termasuk menetapkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap 2 oknum pelaku yang melakukan kekerasan pada saat kerusuhan kepada masyarakat.
Kepolisian Resor Dogiyai juga melakukan pengungkapan issue ujaran kebencian maupun issue yang dapat memecah belah kelompok masyarakat yang ada di Kabupaten Dogiyai melalui media sosial yang beredar di kalangan masyarakat.
Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K juga bersusah payah memerintahkan seluruh personel untuk mengevakuasi masyarakat dan juga mencari beberapa masyarakat yang hilang dalam kerusuhan tersebut.
Hal hasil, apa yang dilakukan oleh Kapolres, semua mayarakat yang hilang dapat ditemukan dalam keadaan baik dan selamat.
Pasca Kasus Kerusuhan tersebut, Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D. Tatiratu, S.I.K terus memberikan perhatian dan pendekatan yang humanis kepada semua Masyarakat di Kabupaten Dogiyai agar hal serupa tidak terulang kembali, sehingga Kabupaten Dogiyan tetap aman dan kondusif serta maju dalam segala Aspek.
Dalam melakukan pendekatan dan juga bimbingan kepada Masyatakat, Polres Dogiyai bersama Satgas Operasi Damai Cartenz memberikann bantuan bibit serta melakukan panen raya besama Masyarakat yang ada di Kampung Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai.
Selain melakukan Panen Raya, Kapolres Dogiyai, Satgas Operasi Damai Cartenz dan Masyarakat Kampung Bomomani melaksanakan kegiatan Bakar Batu sebagai ucapan syukur dengan hasil panen yang dilakukan.
Seuai dengan Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2122/X/RES.1.24./2021 di perintahkan kepada seluruh Kapolda untuk memberantas perjudian apapun bentuknya perjudian.
Dengan berpacu pada Surat Telegram Kapolri, Kapolres Dogiyai KOMPOL Samuel D Tatiratu S.I.K Bersama seluruh personel terus melakukan pengawasan dan juga melakukan Razia untuk menindak oknum-oknum yang melakukan kegiatan tersebut.
Selain melakukan Penindakan kepada para Penjudi, Kapolres juga memerintahkan kepada selluruh personel untuk melakukan penindakan kepada oknum-oknum yang melakukan penjualan miras di Kabupaten Dogiyai.
Karena dengan adanya perederan Minuman Keras di Kabupaten Dogiyai, akan menjadi kehancuran untuk generasi Papua serta memicu terjadinya konfik di Kabupaten Dogiyai.