Satgas Pangan Polri melibatkan Bhabinkamtibmas di setiap wilayah untuk melakukan patroli Cegah Penyimpangan Minyak Goreng
LINTAS POLISI
Penulis ; Sumiyati SH
JAKARTA, Satgas Pangan Polri mengambil sejumlah langkah untuk mencegah penyimpangan alokasi minyak goreng. Apalagi, hal itu akibat disparitas harga antara produk curah dan kemasan.
Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika mengatakan, langkah tersebut antara lain melaksanakan kegiatan monitoring produksi dan distribusi minyak goreng curah. Ia melibatkan Bhabinkamtibmas di setiap wilayah untuk melakukan patroli.
“Disparitas harga yang cukup besar ini tentunya rawan terjadi penyimpangan distribusi dan alokasi,” kata Helmy dalam keterangan kepada Alinea.id, Sabtu (26/3).
Saat ini HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng curah Rp14.000/liter atau Rp15.500/kg, menurutnya, cukup jauh di bawah HAK (Harga Acuan Keekonomian). Sehingga, Satgas Pangan menerapkan langkah selanjutnya untuk melakukan tracking alur pendistribusian minyak goreng curah dari proses produksi hingga pendistribusian sampai konsumen.
“Terutama dalam pendistribusian harus terpantau dengan jelas dan diawasi oleh lembaga terkait,” kata mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus ini.
Helmy juga ingin, setiap anggotanya tidak jemu-jemu mengingatkan masyarakat melalui imbauan dan informasi terkait HET. Sehingga, masyarakat tidak bingung ataupun heran dengan isu minyak goreng dan kebutuhannya terpenuhi.
“Kemudian memberikan imbauan dan informasi terkait HET minyak goreng curah untuk kebutuhan masyarakat,” ucap Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen ini.
Sebelumnya, Satgas Pangan Polri telah mengirimkan surat telegram dengan isi petunjuk, arahan, dan perintah. Surat Telegram dikirimkan ke wilayah jajaran dalam rangka mengantisipasi stabilitas harga dan pasokan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun ini.
Helmy menegaskan, Satgas Pangan selalu berkomunikasi, berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga terkait. Seperti pengecekan ke lapangan bersama-sama di sentra-sentra pangan sampai ke konsumen dan rapat kordinasi.
Secara umum, ketersediaan bahan pokok menjelang bulan puasa dan Lebaran tahun ini aman, tidak ada hambatan distribusi dan stabilitas harga terkendali.
“Secara umum, sesuai data yang di-share dari stakeholder
.