Pengusaha billiard B”Legend Diduga tidak mengkantongi ijin, masih bebas beroperasi
Laporan : Raka
Binjai – lintaspolisi.com | Perkembangan jaman sangat cepat. Kita lihat dari sudut pandang perkembangan jaman yang semakin maju pesat di dunia olahraga terutama di bidang billiard. Memang jelas ini sudah menjadi tradisi turun menurun billiard termasuk katagori olah raga tapi bisa juga digunakan sebagai perjudian yang bermodus olahraga.
Sudah tidak menjadi rahasia umum, bagi pemilik usaha billiard tersebut jika billiard sebuah permainan legal dalam nominasi olahraga, namun sebagian orang banyak salah menggunakan dalam permainan billiard ini.tepatnya di pasar bundar Lt 3 Jl.Jendral Sudirman, Kec.Binjai Kota,Jumat ( 30/8)
Segelintir masyarakat mengatakan bahwa billiard hanya bermodus olahraga,namun kenyataannya bisa di salah gunakan untuk perjudian yang terselubung, seperti yang saat ini terjadi berada Kota Binjai billiard yang bernama B”Legend ini.
Billiard B”Legend yang saat berada di pasar bundar lt 3 menjadi misteri keberadaan saat ini. Dapat kita ketahui bahwa letak titik usaha tersebut memakai aset dari fasilitas pemerintah kota binjai.
Diduga pemilik usaha billiard B”Legend secara resmi tidak mempunyai ijin untuk memakai lahan atau tempat aset fasilitas pemerintah Kota Binjai. Selain ijin resmi memakai Lahan atau tempat diduga pemilik usaha billiard B”Legend tidak mempunyai nomor ijin berusaha (NIB ).
Jelas, dalam hal ini pemerintah kota binjai kecolongan PAD apabila memang benar pemilik usaha billiard tersebut tidak mempunyai ijin. Dan diduga adanya indikasi main mata pengusaha dengan Kabid perdagangan pemerintah kota binjai.
Persoalan yang ada, media online lintaspolisi.com mencobak konfirmasi Nanda sebagai kabid perdagangan melalui via WhatsApp, namun sangat disayangkan nomor yang dituju tidak aktif dan saat di jumpai ke kantor sang Kabid tidak berada di tempat.
Disis lain, ijin keramaian dari pemilik usaha billiard B”Legend diduga tidak mengkantongi, dapat diungkapkan saat media lintaspolisi.com konfirmasi dengan Kapolsek Binjai Kota dan juga Kasat Intel tapi sangat disayangkan kedua petinggi polri yang saat ini berada dalam tugasnya di wilayah hukum polres kota binjai tidak memberikan jawabannya seolah-olah mengabaikan.
Pengamat hukum yang tidak mau disebut namanya ini, kepada media lintaspolisi.com mengatakan ” lemahnya pengawasan terhadap kepolisian yang berada di Binjai, apalagi pemerintah kota binjai kecolongan dalam penambahan anggaran daerah ( PAD )”,jelasnya saat jumpa di salah satu kantor.
