11 Tahun Pengabdian Dibalas Racun di Lanny Jaya, Papua Pegunungan “Rest in Heaven, Brigpol Johan E. Sibarani”
Papua – khususnya Kabupaten Lanny Jaya, kembali berduka atas kepergian salah satu putra terbaik bangsa, Brigpol Johan E. Sibarani. Setelah 11 tahun penuh dedikasi dalam melayani masyarakat di Lanny Jaya, pengabdiannya yang tulus harus berakhir tragis.
Brigpol Johan Sibarani, seorang polisi yang telah mengawal pembangunan daerah sejak sebelum Lanny Jaya menjadi kabupaten, ditembak secara bengis oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat sedang berada di rumahnya.
Selama masa baktinya, Johan Sibarani telah menyaksikan perubahan signifikan di wilayah ini. Dari kondisi jalan tanpa aspal hingga pembangunan infrastruktur yang kian berkembang, Brigpol Johan tak pernah surut dalam menjaga keamanan dan mendukung kemajuan Lanny Jaya. Namun, balasan yang ia terima sungguh di luar batas kemanusiaan.
Aksi keji KKB yang menewaskannya tidak hanya mengejutkan keluarga dan rekan sejawat, tetapi juga seluruh masyarakat yang mengenalnya sebagai sosok yang berdedikasi.
Kekejaman yang dilakukan KKB ini semakin menunjukkan bahwa mereka tidak lagi bertindak atas nama perjuangan kemerdekaan, melainkan lebih kepada tindakan terorisme yang nyata.
Tindakan brutal tersebut tidak mencerminkan semangat kebebasan, melainkan semangat destruktif yang membanggakan diri hanya ketika ada korban jiwa dari aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
Serangan terhadap Brigpol Johan Sibarani menjadi simbol dari betapa tidak manusiawinya aksi yang terus dilakukan oleh kelompok ini.
Di tengah perjuangan untuk memajukan Papua dan mengembangkan infrastruktur yang lebih baik, KKB memilih jalan kekerasan tanpa memandang apa yang telah diberikan oleh pihak yang berjuang untuk membangun tanah mereka.
Pendeta Izaac Samuel Kijne, seorang tokoh berpengaruh di Papua, pernah mengatakan, “Siapapun orangnya yang bertugas di tanah ini dengan jujur maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain.”
Pesan ini terasa semakin relevan ketika kita melihat pengorbanan seperti yang dilakukan oleh Brigpol Johan. Di tengah usaha membangun Papua yang lebih baik, mereka yang mengabdi dengan hati jujur sering kali harus menghadapi ancaman dan kekerasan yang tidak masuk akal.
Peristiwa ini mengingatkan kita bahwa perjuangan untuk keamanan dan kedamaian di Papua belum usai. Semoga kepergian Brigpol Johan E. Sibarani menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga kedamaian dan menolak segala bentuk terorisme yang merusak tatanan masyarakat.
Papua butuh ketenangan dan pembangunan, bukan kekerasan dan kehancuran.
Selamat Jalan Putra Terbaik Terbaik Bangsa.[rd]